MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR
NAMA : Daniel Kessie Na Yoant
NPM : 11117447
KELAS : 1KA04
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Sistem Informasi
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala berkat-Nya, makalah ini dapat selesai disusun. Makalah yang berisikan materi mengenai manusia dan pandangan hidup ini, penulis susun dari berbagai sumber referensi.
Materi ini berhubungan dengan cara manusia melihat hidupnya masing-masing. Dengan mengetahui apa yang diinginkan dirinya untuk masa depan, maka manusia dapat mengatur usaha apa saja yang dapat ia lakukan untuk memenuhi harapan dirinya di masa depan.
Demikianlah kata-kata ini penulis sampaikan, sekiranya makalah ini dapat berguna bagi para pembaca. Mohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Selamat membaca!
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya. Dikarenakan manusia memiliki akal, pikiran dan rasa. Tuntutan hidup manusia lebih daripada tuntutan hidup makhluk lainnya yang membuat manusia harus berpikir lebih maju untuk memenuhi kebutuhan atau hajat hidupnya di dunia, baik yang bersifat jasmani maupun rohani. Dari proses ini maka lahirlah apa yang disebut kebudayaan dan pandangan terhadap hidup. Jadi pandangan terhadap hidup ini adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia. Pandangan hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan dan tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh kehidupan. Oleh karena itu, dalam kehidupan dunia dan akhirat pandangan hidup seseoranglah yang menentukan akhir hidup mereka sendiri. Selain itu Pandangan hidup juga tidak langsung muncul dalam masyarakat, melainkan melalui berbagai proses dalam kehidupan. Dalam perkembangan seorang manusia itulah proses dalam menemukan jati diri atau pandangan hidupnya.Mulai dari masa kanak-kanak hingga dewasa.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Pandangan Hidup?
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan Cita - cita?
1.2.3 Apa yang dimaksud dengan Kebajikan?
1.2.4 Apa yang dimaksud dengan Usaha / Perjuangan?
1.2.5 Apa yang dimaksud dengan Keyakinan / Kepercayaan?
1.2.6 Apa saja Langkah - langkah Bepandangan Hidup yang Baik?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Pengertian Pandangan Hidup
1.3.2 Pengertian Cita - cita
1.3.3 Pengertian Kebajikan
1.3.4 Pengertian Usaha / Perjuangan
1.3.5 Pengertian Keyakinan / Kepercayaan
1.3.6 Langkah - langkah Berpandangan Hidup yang Baik
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pandangan Hidup
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Pandangan Hidup tidaklah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup. Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
- Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
- Pandangan hidup berupa ideologi, yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma di negara tersebut.
- Pandangan hidup hasil renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, dan keyakinan / kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan.
2.2 Pengertian Cita - cita
Cita - cita adalah keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya yang selalu ada dalam pikiran seseorang yang dipikirkan untuk masa yang akan datang. Faktor manusia untuk mencapai cita-cita ditentukan oleh kualitas manusianya itu sendiri. Pada umumnya faktor ini ada yang menguntungkan dan ada yang menghambat. Faktor yang menguntungkan merupakan kondisi yang memperlancar tercapainya suatu cita-cita. Sedangkan faktor yang menghambat merupakan kondisi yang merintangi tercapainya suatu cita-cita.
2.3 Pengertian Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan pada hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika. Terdapat tiga segi kebajikan, yaitu :
- Pribadi. Ini menentukan baik-buruknya adalah suara hati, semacam bisikan dalam hati untuk menimbang perbuatan baik atau tidak.
- Anggota Masyarakat. Ini menentukan baik-buruknya manusia dari suara hati masyarakat. Sebagai anggota masyarakat, manusia tidak dapat membebaskan diri dari kemasyarakatan.
- Makhluk tuhan. Manusia perlu mendengarkan suara hati Tuhan. Suara Tuhan selalu membisikkan agar manusia berbuat baik dan mengelakkan perbuatan yang tidak baik. Jadi, untuk mengukur perbuatan baik dan buruk, harus kita dengar pula suara Tuhan atau Kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan berbentuk Hukum Tuhan atau Hukum agama.
Pengertian kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat, dan Hukum Tuhan. Kebajikan berarti berkata sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah-tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang melihatnya.
2.4 Usaha / Perjuangan
Usaha / Perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita - cita. Perjuangan untuk hidup adalah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan manusia tidak akan mencapai cita- citanya. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak / ilmu maupun dengan tenaga / jasmani maupun keduanya. Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan otak/ilmunya daripada dengan jasmaninya. Sebaliknya buruh, petani lebih banyak menggunakan jasamani daripada otaknya. Para tukang dan pam ahli lebih banyak menggunakan kedua-duanya otak dan jasmani daripada salah satunya. Kerja keras pada dasamya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya pemalas membuat manusia menjatuhkan harkat dan martabatnya sendiri. Hidup itu tidak boleh bermalas-malasan maupun bersantai-santai. Sesungguhnya keadaan suatu kaum tidak akan berubah kecuali jika mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.
Manusia juga dibatasi oleh yang namanya " Kemampuan ". Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kernakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian / keterampilan. Orang bekerja dengan fisik lemah memperoleh hasil sedikit, ketrampilan akan memperoleh penghasilan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai ketrampilan/keahlian. Tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat. Dalam pendidikan dikatakan sebagai “long life education”
Karena manusia itu mempunyai rasa kebersamaan dan rasa belas kasihan antar sesama. Maka ketidakmampuan atau kemampuan terbatas yang menimbulkan perbedaan tingkat kemakmuran itu dapat diatasi bersama-sama secara tolong menolong, bergotong-royong.
2.5 Keyakinan / Kepercayaan
Keyakinan berasal dari kata yaqin yang artinya percaya sungguh-sungguh. Kepercayaan berbeda dengan keyakinan. Keyakinan dan keimanan berada di atas istilah kepercayaan. Dalam kehidupan, manusia mempunyai banyak keyakinan atas suatu hal. Dengan keyakinannya inilah, kemudian manusia bertindak sebagai makhluk berbudaya. Keyakinan yang dimiliki manusia bisa berwujud bermacam-macam. Dalam bidang kehidupan manusia menggunakan keyakinan sebagai cara dalam menempuh kehidupan. Tanpa keyakinan kehidupanakan diliputi oleh bimbang. Karena tujuan utama mempunyai keyakinan adalah untuk dijadikannya pedoman untuk manusia selalu ke jalan yang lurus.
2.6 Langkah - langkah Berpandangan Hidup yang Baik
Akal dan budi mengakibatkan manusia memiliki keunggulan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Satu diantar keunggulan manusia tersebut ialah pandangan hidup. Disatu pihak manusia menyadari bahwa dirinya lemah, dipihak lain manusia menyadari kehidupannya lebih kompleks. Kesadaran akan kelemahan dirinya memaksa manusia mencari kekuatan diluar dirinya. Dengan kekuatan ini manusia berharap dapat terlindung dari ancaman-ancaman yang selalu mengintai dirinya, baik yang fisik maupun non fisik. Seperti penyakit, bencana alam, kegelisahan, ketakutan, dan sebagainya. Maka manusia akan selalu mencari sesuatu yang dapat menuntunnya kearah kebaikan dan menjauhkan diri dari keburukan. Ternyata, pandangan hidup sangat penting dan sudah sepantasnya setiap manusia memilikinya. Maka pilihan pandangan hidup harus betul-betul berdasarkan pilihan akal bukan sekedar ikut - ikutan saja.
BAB 3
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Pandangan manusia terhadap kehidupan ini adalah hal yang penting. Penting karena pada kodratnya pandangan manusia inilah yang mendasari apa saja yang manusia ingin lakukan dalam hidup ini. Pandangan hidup seseorang pun didasari dari bagaimana ia menjalani kehidupannya selama ini. Maka penting sekali untuk memahami apa yang baik dan buruk, agar sekiranya manusia itu dapat lebih bijaksana untuk memandang kehidupan ini.
DAFTAR PUSTAKA
- Harwantiyoko dan Neltje F. Katuuk. 1997. MKDU Ilmu Sosial Dasar. Depok : Gunadarma.
- 1993 Aangsanusi. 2013. Manusia dan Pandangan Hidup. https://sanusiadam79.wordpress.com/2013/04/25/manusia-dan-pandangan-hidup/
- 10menit. Ilmu Budaya Dasar MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP bab8. https://10menit.wordpress.com/tugas-kuliah/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-pandangan-hidup-bab8/
- Rizqie Ray. IBD Bab 8 : Manusia dan Pandangan Hidup. https://rayrizqie.blogspot.co.id/2015/06/bab-8-manusia-dan-pandangan-hidup.html
No comments:
Post a Comment