Friday, 12 January 2018

Rangkuman Kimia (Struktur Atom, Tata Nama Senyawa, Sitem Periodik Unsur, Persamaan Reaksi

RANGKUMAN KIMIA DASAR


Disusun Oleh :
Daniel Kessie Na Yoant [1KA04 / 11117447]
Sistem Informasi




Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
Depok
2017


BAB 1
STRUKTUR ATOM
Pengertian atom menurut para ahli :
·         John Dalton: Atom adalah partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil.
·         J.J. Thomson: Atom berupa bola pejal yang bermuatan positif dan elektron melekat pada permukaan seperti roti kismis melekat pada roti.
·         Rutherford: Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektrin bermuatan negatif seperti tata surya.
·         Bohr: Elektron-elektron mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi.
·         Schrodinger: Elektron-elektron yang mengelilingi inti atom memiliki tingkat energi tertentu tetapi keberadaannya tidak dapat dipastikan. Model atom Schrodinger disebut juga model atom modern.
Kesimpulannya adalah
è Atom tersusun atas inti atom dan dikelilingi elektron-elektron yang tersebar pada kulit-kulit atom. Inti atom terdiri atas partikel bermuatan positif (proton) dan partikel bermuatan netral (neutron). Partikel bermuatan negatif (elektron) tersebar di kulit atom dan mengelilingi inti atom.

Proton ditemukan oleh Goldstein, dilambangkan dengan huruf p, memiliki massa 1 sma, dan bermuatan relatif +1. Elektron ditemukan oleh J.J. Thomson, dilambangkan dengan huruf e, memiliki massa 1/1840 sma, dan bermuatan relatif –1. Neutron ditemukan oleh J. Chadwick, dilambangkan dengan huruf n, memiliki massa 1 sma, dan bermuatan relatif 0. Adapun inti atom ditemukan oleh Rutherford.


Notasi komposisi atom:

Keterangan:
X = lambang unsur
A = nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron
Z = nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron
A – Z = jumlah neutron
Nomor massa (A) menyatakan banyaknya proton dan neutron yang menyusun inti atom suatu unsur.
Nomor atom (Z) menunjukkan jumlah proton (muatan positif) atau jumlah elektron dalam atom tersebut.

Berikut adalah pengertian isobar, isotop, dan isoton.
·         Isobar adalah atom-atom yang memiliki nomor massa yang sama tetapi nomor atom berbeda.
·         Isotop adalah atom-atom yang memiliki jumlah proton yang sama tetapi jumlah neutron berbeda.
·         Isoton adalah atom-atom yang memiliki jumlah neutron yang sama.
Konfigurasi elektron adalah penataan elektron pada kulit atom. Elektron valensi adalah elektron yang berada pada kulit terluar atom. Jumlah maksimal elektron yang dapat menempati suatu kulit dirumuskan 2n2, n adalah kulit ke-n.


BAB 2
SISTEM PERIODIK UNSUR

Ø  Tabel periodik Lavoisier adalah tabel periodik yang menggolongkan unsur-unsur kimia menjadi empat golongan yaitu gas, logam, nonlogam, dan tanah.
Ø  Triade Dobereiner adalah tabel periodik yang disusun berdasarkan massa atom relatif. Satu triade terdiri dari tiga unsur dimana unsur yang berada di tengah merupakan unsur yang memiliki massa atom relatif yang hampir sama dengan rata-rata massa atom relatif unsur yang berada di atas dan bawah.
Ø  Cara Chancourtois adalah cara pengelompokan unsur-unsur berdasarkan kenaikan berat atom. Susunannya membentuk seperti spiral.
Ø  Hukum oktaf Newlands adalah cara pengelompokan unsur-unsur yang berdasarkan kenaikan berat atom dan persamaan sifat.
Ø  Tabel periodik Mendeleev adalah tabel periodik yang disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatif.
Ø  Tabel periodik Meyer adalah tabel periodik yang hampir mirip dengan tabel periodik Mendeleev, hanya saja Mendeleev terlebih dahulu mempublikasikan tabel periodiknya.
Ø  Pengelompokan unsur Moseley adalah penyusunan unsur-unsur berdasarkan kenaikan nomor atom dalam bentuk tabel periodik.
Ø  Pengelompokan unsur Seaborg adalah tabel periodik yang digunakan saat ini. Tabel periodik ini merupakan menyempurnaan dari tabel periodik sebelumnya setelah Glenn Seaborg tidak bisa menempatkan unsur-unsur transuranium dalam tabel periodik Moseley.

Sistem periodik modern terbagi menjadi 18 golongan dan 7 periode. Golongan disusun secara horizontal dan ditulis dalam angka Romawi, sedangkan periode disusun secara vertikal dan ditulis dalam angka Arab.
Massa atom relatif adalah perbandingan massa satu atom unsur terhadap 1/12 kali massa atom karbon-12 (C-12). Variabel massa atom relatif adalah Ar.
Untuk mencari massa molekul relatif juga sama dengan cara mencari massa atom relatif. Hanya saja variabelnya menjadi Mr dan partikel penyusunnya berupa molekul (bukan atom). Namun tetap dibagi 1/12 massa 1 atom C-12.

Sifat keperiodikan unsur adalah sifat-sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan nomor atom unsur. Berikut adalah sifat-sifat keperiodikan unsur:
§  Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit elektron terluar. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom semakin besar. Sedangkan dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari atom semakin kecil.
§  Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan atom netral berwujud gas untuk melepaskan elektron yang paling lemah ikatannya. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, energi ionisasi semakin kecil. Sedangkan dalam satu periode dari kiri ke kanan, energi ionisasi semakin besar.
§  Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dibebaskan satu atom netral dalam wujud gas bila atom tersebut menangkap elektron. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, afinitas elektron semakin berkurang. Sedangkan dalam satu periode dari kiri ke kanan, afinitas elektron semakin bertambah.
§  Keelektronegatifan adalah kecenderungan suatu unsur untuk menarik elektron dalam suatu ikatan kovalen sehingga bermuatan negatif. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, keelektronegatifan semakin berkurang. Sedangkan dalam satu periode dari kiri ke kanan, keelektronegatifan semakin bertambah.
§  Kereaktifan adalah Kemampuan unsur untuk membentuk ion +/ion -.


BAB 3 PERSAMAAN KIMIA

Persamaan reaksi menggambarkan reaksi kimia yang terdiri dari atas rumus kimia pereaksi dan hasil reaksi disertai koefisiennya.
Hukum Kekekalan Massa
Ø  Hukum ini dinyatakan oleh Lavoisier , yaitu : bahwa massa zat-zat sebelum harus sama dengan massa zat-zat sesudah reaksi. Oleh karena massa zat ditentukan oleh jumlah atom, maka jumlah atom dari setiap unsur di ruas kiri harus sama dengan di ruas kanan.
Penyetaraan Reaksi
Beberapa langkah penting yang harus diperhatikan dalam menyetarakan persamaan reaksi adalah :
a)      Tulis rumus kimia dari pereaksi dan produk reaksi. Sertakan wujud/ keadaan zat jika diketahui
b)      Beri koefisien reaksi agar jumlah atom dari setiap unsur di ruas kiri sama dengan di ruas kanan
c)      Pilih zat dengan rumus kimia paling kompleks. Tetapkan harga koefisien reaksinya dengan 1. Beri koefisien sementara untuk zat-zat lainnya dengan huruf a, b, c, dst.
d)      Setarakan atom-atom pada zat yang paling kompleks. Jika terdapat ion poliatom di ruas kiri dan kanan serta tidak berubah, maka setarakan sebagai ion poliatom bukan sebagai atom.
e)      Setarakan atom-atom lainnya. Jika terdapat ion poliatom di ruas kiri dan kanan serta tidak berubah, maka setarakan sebagai ion poliatom, bukan sebagai atom.
f)       Pastikan setiap koefisien reaksi merupakan bilangan bulat sederhana (koefisien 1 tidak disertakan dalam persamaan reaksi).
g)      Dengan mengacu kepada hukum Lavoisier diatas, maka jumlah atom di kiri dan di kanan harus disamakan melalui penyetaraan koefisien reaksi.



Adapun aturan lama fasa dituliskan sebagai indeks bawah. Untuk melengkapinya, gunakan lambang-lambang berikut:
Tambahkan huruf (g), singkatan dari gas untuk zat berupa gas.
Tambahkan huruf (l), singkatan dari liquid untuk zat berupa cair.
Tambahkan huruf (s), singkatan dari solid untuk zat berupa padat.
Tambahkan huruf (aq), singkatan dari aqueous untuk zat berupa larutan.


BAB 4
TATA NAMA KIMIA

Tata Nama Senyawa Anorganik
Tata nama senyawa anorganik dapat dikelompokkan menjadi senyawa ion, senyawa molekul, dan asam.
a. Senyawa ion
Senyawa ion terdiri dari kation (ion positif) dan anion (ion negatif). Pada umumnya, kation merupakan ion logam dan anion merupakan ion nonlogam.
1.      Kation
Kation dari unsur logam diberi nama sama dengan unsur logam tersebut.
Contoh: ion natrium (Na+), ion kalsium (Ca2+), ion perak (Ag+)
Jika logam dapat membentuk kation dengan muatan berbeda, jumlah muatannya ditulis dengan angka Romawi dalam tanda kurung setelah nama unsur logam itu.
Contoh: ion besi(II) (Fe2+), ion besi(III) (Fe3+)
Kation dari unsur nonlogam umumnya memiliki akhiran -ium.
Contoh: ion amonium (NH4+), ion hidronium (H3O+)

2.      Anion
Anion monoatom diberi nama dengan akhiran -ida pada nama unsur tersebut.
Contoh: ion hidrida (H−), ion oksida (O2−), ion nitrida (N3−), ion fluorida (F−)
Anion poliatom yang mengandung unsur oksigen (oksoanion) diberi nama dengan akhiran -at ataupun -it. Akhiran -at digunakan untuk anion poliatom yang memiliki atom O lebih banyak dibanding anion dengan akhiran -it.
Contoh: ion nitrat (NO3−), ion nitrit (NO2−). ion sulfat (SO42−), ion sulfit (SO32−)
Anion yang diturunkan dari penambahan H+ pada oksoanion diberi nama dengan menambahkan awalan hidrogen atau dihidrogen.
Contoh: ion hidrogen karbonat (HCO3−), ion dihidrogen fosfat (H2PO4−)

b. Senyawa molekul
Senyawa molekul terdiri unsur-unsur nonlogam. Pada bagian ini, tata nama senyawa molekul yang akan dibahas hanya untuk senyawa molekul biner, yaitu senyawa molekul yang hanya terdiri dari dua jenis unsur. Berikut aturan penamaaan senyawa molekul biner.
Nama dari unsur yang terletak lebih kiri pada sistem periodik unsur ditulis terlebih dahulu sebagai unsur pertama. Pengecualian untuk senyawa yang mengandung oksigen, dan klorin, bromin, atau iodin (semua halogen kecuali fluorin), oksigen ditulis sebagai unsur terakhir.
Jika kedua unsur berada pada golongan yang sama, maka unsur pertama adalah unsur yang terletak lebih bawah pada golongan dalam sistem periodik unsur.

c. Asam
Berdasarkan definisi asam basa oleh Arrhenius, senyawa asam adalah senyawa yang bila dilarutkan dalam air akan melepas ion H+. Pada umumnya, asam dapat terionisasi dalam air menjadi ion H+ dan anion yang disebut sisa asam. Penamaan senyawa asam dimulai dari kata ‘asam’ diikuti dengan nama anion sisa asam.

Tata Nama Senyawa Organik
Tata nama senyawa organik cenderung lebih kompleks dibanding tata nama senyawa anorganik. Penamaan senyawa organik tidak hanya bergantung dari rumus kimianya, namun juga sangat bergantung pada struktur kimia senyawa. Dalam mempelajari senyawa organik, seringkali ditemui senyawa-senyawa dengan rumus molekul sama namun memiliki struktur kimia berbeda yang dikenal dengan istilah ‘isomer’.
Penamaan senyawa organik hidrokarbon, yakni senyawa yang hanya terdiri dari unsur karbon dan hidrogen, akan dibahas pada bab Hidrokarbon. Dalam bab tersebut secara khusus akan dibahas senyawa-senyawa hidrokarbon alifatis, seperti alkana, alkena, dan alkuna. Penamaan senyawa-senyawa alkohol, eter, aldehid, keton, asam karboksilat, ester, dan haloalkana akan dibahas pada bab Senyawa Turunan Alkana. Penamaan benzena dan senyawa-senyawa turunannya akan dibahas pada bab Benzena dan Turunannya.

Senyawa Hidrokarbon
Hidrokarbon merupakan salah satu senyawa organik yang penyusunnya terdiri atas atom unsur karbon (C) dan atom unsur hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atomatom hidrogen yang berikatan rantai-rantai tersebut. Misal jika rantai karbonnya terbuka disebut senyawa karbon alifatik seperti hidrokarbon golongan alkana, alkena dan alkuna sedangkan rantai karbonnya tertutup disebut senyawa karbon alisiklik seperti senyawa siklopentana dan aromatik seperti senyawa benzena. Senyawa hidrokarbon paling sederhana adalah metana dengan satu atom karbon dan 4 (empat) atom hidrogen. Metana merupakan salah satu senyawa hidrokarbon yang masuk dalam golongan senyawa alkana.

Pembagian Hidrokarbon Berdasarkan Jenis Ikatan
Berdasarkan jenis ikatan, senyawa hidrokarbon dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu hidrokarbon jenuh dan hidrokarbon tak jenuh. Hidrokarbon jenuh merupakan senyawa hidrokarbon yang terbentuk dari ikatan kovalen tunggal antar atom C. Senyawa hidrokarbon jenuh merupakan senyawa hidrokarbon paling sederhana. Contohnya adalah senyawa alkana. Hidrokarbon tak jenuh merupakan senyawa hidrokarbon yang terbentuk dari minimal satu ikatan rangkap dua atau tiga antar atom C. Senyawa hidrokarbon tak jenuh rangkap dua disebut dengan senyawa hidrokarbon alkena, sedangkan hidrokarbon tak jenuh rangkap tiga disebut dengan senyawa hidrokarbon alkuna.

Deret Homolog Senyawa Hidrokarbon
Dalam senyawa hidrokarbon, rangkaian atau deret homolog adalah deret senyawa hidrokarbon dengan rumus umum yang sama, biasanya bervariasi menurut satu parameter - seperti panjang rantai karbon. Contoh deret senyawa hidrokarbon tersebut adalah alkana berantai lurus (parafin), senyawa hidrokarbon tak jenuh yaitu alkena dan alkuna. Contoh senyawa lain adalah turunan senyawa alkana seperti alkohol, eter, asam karboksilat, aldehida, keton, sikloalkana, maupun ester.
Gugus Alkil Senyawa Hidrokarbon
Gugus alkil merupakan gugus yang terbentuk akibat dari alkana yang kehilangan satu atom hidrogen. Gugus alkil juga merupakan gugus yang terikat pada rantai utama senyawa hidrokarbon sehingga berpengaruh terhadap sistem penamaan senyawa hidrokarbon. Berikut beberapa gugus alkil yang wajib diketahui.

Gugus metil terbentuk dari metana yang kehilangan satu atom hidrogen
gugus etil terbentuk dari etana yang kehilangan satu atom hidrogen
gugus propil terbentuk dari propana yang kehilangan satu atom hidrogen

Tata Nama Senyawa Hidrokarbon
Dalam tata nama senyawa maupun unsur kimia, dikenal dua sistem yaitu sistem tata nama IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) dan sistem tata nama trivial. Sistem tata nama IUPAC merupakan sistem tata nama yang dilakukan secara sistematis dan beraturan serta mempertimbangkan prioritas-prioritas berdasarkan pertimbangan tertentu. Berikut dijelaskan sistem tata nama IUPAC untuk senyawa hidrokarbon alkana, alkena, dan alkuna yang mudah dipahami.

Tata Nama Senyawa Hidrokarbon Alkana
Senyawa-senyawa alkana diberi nama berakhiran –ana. Anda dapat menghapalkan nama-nama senyawa alkana di tabel yang telah diberikan pada materi Rumus Umum Alkana. Misalnya, jika atom C-nya ada lima atau C5, namanya pentana; jika C6, namanya heksana; dst.
Senyawa alkana yang mempunyai rantai karbon bercabang terdiri dari rantai utama dan rantai cabang. Rantai utama adalah rantai hidrokarbon yang terpanjang diberi nomor secara berurutan dimulai dari ujung yang terdekat dengan cabang.


Tata Nama Senyawa Hidrokarbon Alkena dan Alkuna
Tata nama senyawa hidrokarbon alkena dan alkuna hampir sama dengan tata nama senyawa hidrokarbon alkana, cuma yang harus diprioritaskan terlebih dahulu adalah ikatan rangkap antar atom karbon, bukan lagi cabang. Kecuali posisi dua ikatan rangkap sama dari dua ujung rantai induk, maka barulah mempertimbangkan posisi gugus alkil.

Pengertian Senyawa Ion
Senyawa ion merupakan senyawa yang terbentuk dari ikatan ion. Ikatan ion sendiri mempunyai beberapa definisi, salah satunya adalah ikatan yang terbentuk antara ion positif dan ion negative.

Ion positif disebut juga sebagai kation, dapat berupa kation monoatomik/ion logam (Na+, K+, Li+, Ca2+, Mg2+, Al3+, etc) maupun kation poliatomik seperti NH4+.

Ion negative disebut juga sebagai anion, dapat berupa anion monoatomik/ion non logam (F-, Cl-, Br-, I-, O2-, S2-) maupun anion poliatomik (OH-, NO3-, CO32-, SO42-, PO43-, etc).


 Sumber :
https://bisakimia.com/2017/08/05/ringkasan-materi-struktur-atom/
http://www.studiobelajar.com/tata-nama-senyawa/
http://www.studiobelajar.com/sistem-periodik-unsur/
https://id.wikipedia.org/wiki/Persamaan_reaksi

No comments:

Post a Comment