RANGKUMAN KIMIA
DASAR
Disusun
Oleh :
Daniel Kessie Na Yoant [1KA04 / 11117447]
Sistem Informasi
Fakultas Ilmu
Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas
Gunadarma
Depok
2017
BAB 1
STRUKTUR
ATOM
Pengertian atom menurut para ahli :
·
John Dalton: Atom
adalah partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih
kecil.
·
J.J. Thomson: Atom
berupa bola pejal yang bermuatan positif dan elektron melekat pada permukaan
seperti roti kismis melekat pada roti.
·
Rutherford: Atom
terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi
oleh elektrin bermuatan negatif seperti tata surya.
·
Bohr:
Elektron-elektron mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan tertentu yang
disebut kulit elektron atau tingkat energi.
·
Schrodinger:
Elektron-elektron yang mengelilingi inti atom memiliki tingkat energi tertentu
tetapi keberadaannya tidak dapat dipastikan. Model atom Schrodinger disebut
juga model atom modern.
Kesimpulannya adalah
è Atom tersusun atas inti atom dan dikelilingi
elektron-elektron yang tersebar pada kulit-kulit atom. Inti atom terdiri atas
partikel bermuatan positif (proton) dan partikel bermuatan netral (neutron).
Partikel bermuatan negatif (elektron) tersebar di kulit atom dan mengelilingi
inti atom.
Proton ditemukan oleh Goldstein, dilambangkan dengan
huruf p, memiliki massa 1 sma, dan bermuatan relatif +1. Elektron ditemukan
oleh J.J. Thomson, dilambangkan dengan huruf e, memiliki massa 1/1840 sma, dan
bermuatan relatif –1. Neutron ditemukan oleh J. Chadwick, dilambangkan dengan
huruf n, memiliki massa 1 sma, dan bermuatan relatif 0. Adapun inti atom
ditemukan oleh Rutherford.
Notasi komposisi atom:
Keterangan:
X = lambang unsur
A = nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron
Z = nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron
A – Z = jumlah neutron
Nomor massa (A) menyatakan banyaknya proton dan
neutron yang menyusun inti atom suatu unsur.
Nomor atom (Z) menunjukkan jumlah proton (muatan
positif) atau jumlah elektron dalam atom tersebut.
Berikut adalah pengertian isobar, isotop, dan isoton.
·
Isobar adalah
atom-atom yang memiliki nomor massa yang sama tetapi nomor atom berbeda.
·
Isotop adalah
atom-atom yang memiliki jumlah proton yang sama tetapi jumlah neutron berbeda.
·
Isoton adalah
atom-atom yang memiliki jumlah neutron yang sama.
Konfigurasi elektron adalah penataan elektron pada
kulit atom. Elektron valensi adalah elektron yang berada pada kulit terluar
atom. Jumlah maksimal elektron yang dapat menempati suatu kulit dirumuskan 2n2,
n adalah kulit ke-n.
BAB 2
SISTEM
PERIODIK UNSUR
Ø Tabel periodik Lavoisier adalah tabel periodik yang
menggolongkan unsur-unsur kimia menjadi empat golongan yaitu gas, logam,
nonlogam, dan tanah.
Ø Triade Dobereiner adalah tabel periodik yang disusun
berdasarkan massa atom relatif. Satu triade terdiri dari tiga unsur dimana
unsur yang berada di tengah merupakan unsur yang memiliki massa atom relatif
yang hampir sama dengan rata-rata massa atom relatif unsur yang berada di atas
dan bawah.
Ø Cara Chancourtois adalah cara pengelompokan
unsur-unsur berdasarkan kenaikan berat atom. Susunannya membentuk seperti
spiral.
Ø Hukum oktaf Newlands adalah cara pengelompokan
unsur-unsur yang berdasarkan kenaikan berat atom dan persamaan sifat.
Ø Tabel periodik Mendeleev adalah tabel periodik yang
disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatif.
Ø Tabel periodik Meyer adalah tabel periodik yang hampir
mirip dengan tabel periodik Mendeleev, hanya saja Mendeleev terlebih dahulu
mempublikasikan tabel periodiknya.
Ø Pengelompokan unsur Moseley adalah penyusunan
unsur-unsur berdasarkan kenaikan nomor atom dalam bentuk tabel periodik.
Ø Pengelompokan unsur Seaborg adalah tabel periodik yang
digunakan saat ini. Tabel periodik ini merupakan menyempurnaan dari tabel
periodik sebelumnya setelah Glenn Seaborg tidak bisa menempatkan unsur-unsur
transuranium dalam tabel periodik Moseley.
Sistem periodik modern terbagi menjadi 18 golongan dan
7 periode. Golongan disusun secara horizontal dan ditulis dalam angka Romawi,
sedangkan periode disusun secara vertikal dan ditulis dalam angka Arab.
Massa atom relatif adalah perbandingan massa satu atom
unsur terhadap 1/12 kali massa atom karbon-12 (C-12). Variabel massa atom
relatif adalah Ar.
Untuk mencari massa molekul relatif juga sama dengan
cara mencari massa atom relatif. Hanya saja variabelnya menjadi Mr dan partikel
penyusunnya berupa molekul (bukan atom). Namun tetap dibagi 1/12 massa 1 atom
C-12.
Sifat keperiodikan unsur adalah sifat-sifat yang
berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan nomor atom unsur. Berikut
adalah sifat-sifat keperiodikan unsur:
§ Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai
kulit elektron terluar. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom
semakin besar. Sedangkan dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari atom
semakin kecil.
§ Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan
atom netral berwujud gas untuk melepaskan elektron yang paling lemah ikatannya.
Dalam satu golongan dari atas ke bawah, energi ionisasi semakin kecil.
Sedangkan dalam satu periode dari kiri ke kanan, energi ionisasi semakin besar.
§ Afinitas elektron adalah besarnya energi yang
dibebaskan satu atom netral dalam wujud gas bila atom tersebut menangkap
elektron. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, afinitas elektron semakin
berkurang. Sedangkan dalam satu periode dari kiri ke kanan, afinitas elektron
semakin bertambah.
§ Keelektronegatifan adalah kecenderungan suatu unsur
untuk menarik elektron dalam suatu ikatan kovalen sehingga bermuatan negatif.
Dalam satu golongan dari atas ke bawah, keelektronegatifan semakin berkurang.
Sedangkan dalam satu periode dari kiri ke kanan, keelektronegatifan semakin
bertambah.
§ Kereaktifan adalah Kemampuan unsur untuk
membentuk ion +/ion -.
BAB 3 PERSAMAAN
KIMIA
Persamaan reaksi menggambarkan reaksi kimia yang
terdiri dari atas rumus kimia pereaksi dan hasil reaksi disertai koefisiennya.
Hukum Kekekalan Massa
Ø Hukum ini dinyatakan oleh Lavoisier , yaitu : bahwa
massa zat-zat sebelum harus sama dengan massa zat-zat sesudah reaksi. Oleh
karena massa zat ditentukan oleh jumlah atom, maka jumlah atom dari setiap
unsur di ruas kiri harus sama dengan di ruas kanan.
Penyetaraan Reaksi
Beberapa langkah penting yang harus diperhatikan dalam
menyetarakan persamaan reaksi adalah :
a)
Tulis rumus kimia
dari pereaksi dan produk reaksi. Sertakan wujud/ keadaan zat jika diketahui
b)
Beri koefisien
reaksi agar jumlah atom dari setiap unsur di ruas kiri sama dengan di ruas
kanan
c)
Pilih zat dengan
rumus kimia paling kompleks. Tetapkan harga koefisien reaksinya dengan 1. Beri
koefisien sementara untuk zat-zat lainnya dengan huruf a, b, c, dst.
d)
Setarakan
atom-atom pada zat yang paling kompleks. Jika terdapat ion poliatom di ruas
kiri dan kanan serta tidak berubah, maka setarakan sebagai ion poliatom bukan
sebagai atom.
e)
Setarakan
atom-atom lainnya. Jika terdapat ion poliatom di ruas kiri dan kanan serta
tidak berubah, maka setarakan sebagai ion poliatom, bukan sebagai atom.
f)
Pastikan setiap
koefisien reaksi merupakan bilangan bulat sederhana (koefisien 1 tidak
disertakan dalam persamaan reaksi).
g)
Dengan mengacu
kepada hukum Lavoisier diatas, maka jumlah atom di kiri dan di kanan harus
disamakan melalui penyetaraan koefisien reaksi.
Adapun aturan lama fasa dituliskan sebagai indeks
bawah. Untuk melengkapinya, gunakan lambang-lambang berikut:
Tambahkan huruf (g), singkatan dari gas untuk zat
berupa gas.
Tambahkan huruf (l), singkatan dari liquid untuk zat
berupa cair.
Tambahkan huruf (s), singkatan dari solid untuk zat
berupa padat.
Tambahkan huruf (aq), singkatan dari aqueous untuk zat
berupa larutan.
BAB 4
TATA
NAMA KIMIA
Tata Nama Senyawa Anorganik
Tata nama senyawa anorganik dapat dikelompokkan
menjadi senyawa ion, senyawa molekul, dan asam.
a. Senyawa ion
Senyawa ion terdiri dari kation (ion positif) dan
anion (ion negatif). Pada umumnya, kation merupakan ion logam dan anion
merupakan ion nonlogam.
1.
Kation
Kation dari unsur logam diberi nama sama
dengan unsur logam tersebut.
Contoh: ion natrium (Na+), ion kalsium
(Ca2+), ion perak (Ag+)
Jika logam dapat membentuk kation dengan
muatan berbeda, jumlah muatannya ditulis dengan angka Romawi dalam tanda kurung
setelah nama unsur logam itu.
Contoh: ion besi(II) (Fe2+), ion besi(III)
(Fe3+)
Kation dari unsur nonlogam umumnya
memiliki akhiran -ium.
Contoh: ion amonium (NH4+), ion hidronium
(H3O+)
2.
Anion
Anion monoatom diberi nama dengan akhiran
-ida pada nama unsur tersebut.
Contoh: ion hidrida (H−), ion oksida
(O2−), ion nitrida (N3−), ion fluorida (F−)
Anion poliatom yang mengandung unsur
oksigen (oksoanion) diberi nama dengan akhiran -at ataupun -it. Akhiran -at
digunakan untuk anion poliatom yang memiliki atom O lebih banyak dibanding
anion dengan akhiran -it.
Contoh: ion nitrat (NO3−), ion nitrit
(NO2−). ion sulfat (SO42−), ion sulfit (SO32−)
Anion yang diturunkan dari penambahan H+
pada oksoanion diberi nama dengan menambahkan awalan hidrogen atau dihidrogen.
Contoh: ion hidrogen karbonat (HCO3−), ion
dihidrogen fosfat (H2PO4−)
b. Senyawa molekul
Senyawa molekul terdiri unsur-unsur nonlogam. Pada
bagian ini, tata nama senyawa molekul yang akan dibahas hanya untuk senyawa
molekul biner, yaitu senyawa molekul yang hanya terdiri dari dua jenis unsur.
Berikut aturan penamaaan senyawa molekul biner.
Nama dari unsur yang terletak lebih kiri pada sistem
periodik unsur ditulis terlebih dahulu sebagai unsur pertama. Pengecualian
untuk senyawa yang mengandung oksigen, dan klorin, bromin, atau iodin (semua
halogen kecuali fluorin), oksigen ditulis sebagai unsur terakhir.
Jika kedua unsur berada pada golongan yang sama, maka
unsur pertama adalah unsur yang terletak lebih bawah pada golongan dalam sistem
periodik unsur.
c. Asam
Berdasarkan definisi asam basa oleh Arrhenius, senyawa
asam adalah senyawa yang bila dilarutkan dalam air akan melepas ion H+. Pada
umumnya, asam dapat terionisasi dalam air menjadi ion H+ dan anion yang disebut
sisa asam. Penamaan senyawa asam dimulai dari kata ‘asam’ diikuti dengan nama
anion sisa asam.
Tata Nama Senyawa Organik
Tata nama senyawa organik cenderung lebih kompleks
dibanding tata nama senyawa anorganik. Penamaan senyawa organik tidak hanya
bergantung dari rumus kimianya, namun juga sangat bergantung pada struktur
kimia senyawa. Dalam mempelajari senyawa organik, seringkali ditemui
senyawa-senyawa dengan rumus molekul sama namun memiliki struktur kimia berbeda
yang dikenal dengan istilah ‘isomer’.
Penamaan senyawa organik hidrokarbon, yakni senyawa
yang hanya terdiri dari unsur karbon dan hidrogen, akan dibahas pada bab
Hidrokarbon. Dalam bab tersebut secara khusus akan dibahas senyawa-senyawa
hidrokarbon alifatis, seperti alkana, alkena, dan alkuna. Penamaan
senyawa-senyawa alkohol, eter, aldehid, keton, asam karboksilat, ester, dan
haloalkana akan dibahas pada bab Senyawa Turunan Alkana. Penamaan benzena dan
senyawa-senyawa turunannya akan dibahas pada bab Benzena dan Turunannya.
Senyawa Hidrokarbon
Hidrokarbon merupakan salah satu senyawa organik yang
penyusunnya terdiri atas atom unsur karbon (C) dan atom unsur hidrogen (H).
Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atomatom hidrogen yang berikatan
rantai-rantai tersebut. Misal jika rantai karbonnya terbuka disebut senyawa
karbon alifatik seperti hidrokarbon golongan alkana, alkena dan alkuna
sedangkan rantai karbonnya tertutup disebut senyawa karbon alisiklik seperti
senyawa siklopentana dan aromatik seperti senyawa benzena. Senyawa hidrokarbon
paling sederhana adalah metana dengan satu atom karbon dan 4 (empat) atom
hidrogen. Metana merupakan salah satu senyawa hidrokarbon yang masuk dalam
golongan senyawa alkana.
Pembagian Hidrokarbon Berdasarkan Jenis Ikatan
Berdasarkan jenis ikatan, senyawa hidrokarbon
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu hidrokarbon jenuh dan hidrokarbon tak jenuh.
Hidrokarbon jenuh merupakan senyawa hidrokarbon yang terbentuk dari ikatan
kovalen tunggal antar atom C. Senyawa hidrokarbon jenuh merupakan senyawa
hidrokarbon paling sederhana. Contohnya adalah senyawa alkana. Hidrokarbon tak
jenuh merupakan senyawa hidrokarbon yang terbentuk dari minimal satu ikatan
rangkap dua atau tiga antar atom C. Senyawa hidrokarbon tak jenuh rangkap dua
disebut dengan senyawa hidrokarbon alkena, sedangkan hidrokarbon tak jenuh
rangkap tiga disebut dengan senyawa hidrokarbon alkuna.
Deret Homolog Senyawa Hidrokarbon
Dalam senyawa hidrokarbon, rangkaian atau deret
homolog adalah deret senyawa hidrokarbon dengan rumus umum yang sama, biasanya
bervariasi menurut satu parameter - seperti panjang rantai karbon. Contoh deret
senyawa hidrokarbon tersebut adalah alkana berantai lurus (parafin), senyawa
hidrokarbon tak jenuh yaitu alkena dan alkuna. Contoh senyawa lain adalah
turunan senyawa alkana seperti alkohol, eter, asam karboksilat, aldehida,
keton, sikloalkana, maupun ester.
Gugus Alkil Senyawa Hidrokarbon
Gugus alkil merupakan gugus yang terbentuk akibat dari
alkana yang kehilangan satu atom hidrogen. Gugus alkil juga merupakan gugus
yang terikat pada rantai utama senyawa hidrokarbon sehingga berpengaruh
terhadap sistem penamaan senyawa hidrokarbon. Berikut beberapa gugus alkil yang
wajib diketahui.
Gugus metil terbentuk dari metana yang kehilangan satu
atom hidrogen
gugus etil terbentuk dari etana yang kehilangan satu
atom hidrogen
gugus propil terbentuk dari propana yang kehilangan
satu atom hidrogen
Tata Nama Senyawa Hidrokarbon
Dalam tata nama senyawa maupun unsur kimia, dikenal
dua sistem yaitu sistem tata nama IUPAC (International Union of Pure and
Applied Chemistry) dan sistem tata nama trivial. Sistem tata nama IUPAC
merupakan sistem tata nama yang dilakukan secara sistematis dan beraturan serta
mempertimbangkan prioritas-prioritas berdasarkan pertimbangan tertentu. Berikut
dijelaskan sistem tata nama IUPAC untuk senyawa hidrokarbon alkana, alkena, dan
alkuna yang mudah dipahami.
Tata Nama Senyawa Hidrokarbon Alkana
Senyawa-senyawa alkana diberi nama berakhiran –ana.
Anda dapat menghapalkan nama-nama senyawa alkana di tabel yang telah diberikan
pada materi Rumus Umum Alkana. Misalnya, jika atom C-nya ada lima atau C5,
namanya pentana; jika C6, namanya heksana; dst.
Senyawa alkana yang mempunyai rantai karbon bercabang
terdiri dari rantai utama dan rantai cabang. Rantai utama adalah rantai
hidrokarbon yang terpanjang diberi nomor secara berurutan dimulai dari ujung
yang terdekat dengan cabang.
Tata Nama Senyawa Hidrokarbon Alkena dan Alkuna
Tata nama senyawa hidrokarbon alkena dan alkuna hampir
sama dengan tata nama senyawa hidrokarbon alkana, cuma yang harus
diprioritaskan terlebih dahulu adalah ikatan rangkap antar atom karbon, bukan
lagi cabang. Kecuali posisi dua ikatan rangkap sama dari dua ujung rantai
induk, maka barulah mempertimbangkan posisi gugus alkil.
Pengertian Senyawa Ion
Senyawa ion merupakan senyawa yang terbentuk dari
ikatan ion. Ikatan ion sendiri mempunyai beberapa definisi, salah satunya
adalah ikatan yang terbentuk antara ion positif dan ion negative.
Ion positif disebut juga sebagai kation, dapat berupa
kation monoatomik/ion logam (Na+, K+, Li+, Ca2+, Mg2+, Al3+, etc) maupun kation
poliatomik seperti NH4+.
Ion negative disebut juga sebagai anion, dapat berupa
anion monoatomik/ion non logam (F-, Cl-, Br-, I-, O2-, S2-) maupun anion
poliatomik (OH-, NO3-, CO32-, SO42-, PO43-, etc).
Sumber :
https://bisakimia.com/2017/08/05/ringkasan-materi-struktur-atom/
http://www.studiobelajar.com/tata-nama-senyawa/
http://www.studiobelajar.com/sistem-periodik-unsur/
https://id.wikipedia.org/wiki/Persamaan_reaksi
No comments:
Post a Comment